Setiap perjumpaan pasti ada perpisahan, begitupun dengan kegiatan PPL di Polresta Surakarta yang diikuti oleh 12 mahasiswa yang merupakan kelompok klinis 2. Kegiatan PPL yang dimulai pada awal bulan Agustus telah berakhir bulan ini. Untuk mengakhiri kegiatan PPL, dilaksanakan acara penarikan secara simbolis di ruangan SDM Polresta Surakarta.

Penarikan mahasiswa PPL (Praktik Pengalaman Kerja) di Polresta Surakarta oleh bapak Wakhid Musthofa M.Psi., Psikolog selaku Dosen pendamping Lapangan (DPL) berjalan dengan lancar. Setelah penarikan PPL, kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan kerjasama melalui Memorandum of Understanding (MoU) antar unit di Polresta dengan FUD. Memorandum of Understanding (MoU) akan dilaksanakan melalui unit SDM yang dikepalai oleh Bapak Thohari, S.Ag., M.Pd.I selaku Kasubbag Watpers sekaligus supervisor lapangan, bertujuan untuk PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) angkatan selanjunya. Kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian vandel sebagai kenang-kenangan dan foto bersama.

Selain itu, Bapak Thohari, S.Ag., M.Pd.I mewakili Polresta Surakarta menyampaikan ucapan terima kasih serta mohon maaf atas tidak sempurnanya pelayanan Polresta Surakarta selama kegiatan PPL. Beliau juga menyampaikan beberapa nasihat. Nasihat tersebut salah satunya ialah, “Sebagai mahasiswa berusahalah untuk bisa menabung hal-hal yang baik dalam kehidupan, untuk hal-hal yang buruk buang jauh-jauh saja karena tidak penting dan merugikan”. ” Tidak ada kehidupan yang berat, jika kita bisa membawa permasalahan hidup yang datang dengan santai dan tidak menganggapnya beban.”, Sambungnya.

Dengan dilaksanakan acara penarikan PPL, kegiatan PPL kelompok klinis 2 dinyatakan selesai secara resmi. Meskipun demikian, mahasiswa diperbolehkan melanjutkan kembali kegiatan PPL selama beberapa hari untuk mengambil data penelitian yang digunakan sebagai laporan PPL.

Unit kerja Praktik Pengalaman Lapangan di Polresta Surakarta sekilas tidak terkait dengan keilmuan Psikologi. Namun terdapat banyak peristiwa dan kegiatan di Polresta Surakarta yang dapat dilihat dengan cara pandang psikologi. Disinilah letak pengalaman unik tersebut, melatih diri untuk berfikir kritis dengan kepekaan hati dalam menangkap setiap peristiwa yang kemudian dikaitkan dengan teori psikologi. Tentunya hal ini memberikan banyak pembelajaran hidup yang berharga bagi mahasiswa dalam melanjutkan perjalanan menuju wisuda.

Ditulis oleh Indrayu Alfiana, Asadelia Najmatul Ummah dan Oktaviana Lintang Pratama yanh disempurnakan oleh Wakhid Musthofa., M.Psi., PSIKOLOG.